Klarifikasi mengenai pemberitaan yang simpang siur di media online tentang Pasien Meninggal Masih Mengeluarkan Darah di Kepala Bagian Belakang, Pelayanan RSUD Padang Panjang Asal-asalan

RSUD Kota Padang Panjang - Menanggapi pemberitaan yang ada di media online tertanggal 5/5/2023 tentang :
“Pasien meninggal masih mengeluarkan darah di kepala bagian belakang, pelayanan RSUD Padang Panjang asal asalan”
KRONOLOGI KEJADIAN
Tanggal : 4 mei 2023
Tempat : IGD RSUD Kota Padang Panjang
Sebelumnya kami atas nama RSUD Kota Padang Panjang, memohon maaf yang sebesar besarnya kepada seluruh masyarakat khususnya masyarakat Padang Panjang atas pemberitaan yang simpang siur di media online. Untuk itu bersama ini kami sampaikan Kronologis Kejadian sebagai berikut.
Peristiwa ini diawali pasien masuk IGD Instalasi Gawat Darurat) Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang sekitar pukul 22.30 WIB. Pasien datang diantar oleh beberapa orang laki-laki dan perempuan menggunakan mobil ambulance. Sesampainya di depan IGD pasien dipindahkan dari mobil langsung ke brangkar pasien dan dibawa masuk ke dalam IGD. Saat mengangkat pasien tidak ditemukan darah ataupun ceceran darah.
Setelah sampai di dalam ruangan pemeriksaan, dokter mulai melakukan anamnesis kepada pengantar dan pasien. Dokter menanyakan kepada para pengantar apa yang terjadi kepada pasien. Para pengantar menjawab bahwa pasien sebelumnya sempat pingsan di pasar dan tidak ada menyebutkan kalau pasien habis terjatuh.
Setelah itu dokter langsung bertanya kepada pasien mengenai apa yang dirasakan saat ini oleh pasien. Pasien menjawab nyeri di dada bagian tengah (pasien dapat berkomunikasi dengan baik). Dokter bertanya sejak kapan Bapak merasakan nyeri dada. Pasien menjawab dia merasakan nyeri dadanya baru sesaat sebelum dibawa ke rumah sakit. Pasien juga terlihat berkeringat dingin.
Dokter mencurigai jika pasien mengalami masalah jantung (serangan jantung). Lalu dokter dan perawat melakukan pemeriksaan tekanan darah, nadi, saturasi oksigen, dan gula darah. Didapatkan hasil tekanan darah rendah, nadi cepat, saturasi oksigen menurun dan gula darah tinggi. Dokter langsung menginstruksikan kepada perawat untuk memasang oksigen sungkup NRM, pasang infus dan cairan serta menyiapkan obat drip untuk menaikkan tekanan darah. Pasien juga segera dilakukan pemeriksaan EKG karena dokter mencurigai adanya masalah pada jantung pasien. Setelah di-EKG didapatkan hasil bahwa terdapat sumbatan total pada pembuluh darah jantung pasien dan juga sudah diberitahukan kepada pengantar bahwa kondisi pasien berat dan ada kemungkinan dirujuk. Pasien didiagnosis dengan STEMI Anterior Luas. Pasien dipasangi monitor. Pasien segera diberikan obat emergensi. Kedua obat ini berfungsi untuk mengurangi sumbatan pada pembuluh darah jantung. Dokter langsung memasukkan Aspilet ke dalam mulut pasien dan menyuruh pasien untuk mengunyah. Selesai mengunyah obat pasien mengatakan mau minum air dan pengantar mendudukkan pasien untuk memberi minum dan juga memberikan obat Plavix supaya ditelan pasien. Setelah pasien selesai minum obat, pengantar membaringkan kembali pasien sambil memegangi kepala bagian belakang pasien dan tidak ada ada bekas darah di tangan maupun di brangkar pasien.
Disaat observasi Selang beberapa saat pasien pun mengalami muntah-muntah berisi makanan yang berbongkah-bongkah dan mengalami penurunan kesadaran diri. Muntahan pasien tersebut berserakan di sekitar kepala dan rambut pasien. Dokter dan perawat segera menuju memeriksa pasien. nadi pasien tidak teraba, napas spontan tidak ada, di layar monitor tampak irama Ventrikel Takikakardi (irama jantung yang cepat). Dokter dan perawat segera melakukan Resusitasi Jantung Paru (Pijat Jantung) diselingi pemberian suntikan obat epinefrin dan melakukan defibrilasi (kejut listrik). Pasien sampai tiga kali dilakukan kejut listrik karena irama di monitor masih Ventrikel Takikakardi. Epinefrin sampai 7 kali diberikan. Setelah lebih kurang 30 menit dilakukan pertolongan pada pasien, nadi juga tidak teraba, napas spontan juga tak kunjung ada, irama monitor sudah menjadi flat (asistol) diputuskan untuk menghentikan resusitasi dan pasien dinyatakan meninggal di hadapan keluarga dan perawat. Jenazah pun diobservasi selama 2 jam sebelum dibawa pulang oleh keluarga menggunakan ambulance partai sesuai dengan permintaan keluarga pasien, sebelumnya pihak rumah sakit sudah menawarkan agar jenazan dibawa menggunakan mobil ambulance rumah sakit secara gratis. Sebelum mambawa jenazah pulang keluarga dan teman-teman pasien mengucapkan terima kasih banyak atas bantuan dokter dan perawat. Mereka juga bersalaman dengan semua petugas yang berdinas pada malam itu.
Petugas kami sudah bekerja sesuai Standar Prosedur Operasional RSUD kota Padang Panjang, melakukan usaha yang optimal demi kesembuhan pasien yang membutuhkan di Instalasi Gawat Darurat.
Demikianlah kronologi kejadian ini kami rilis demi menjelaskan kesimpang siuran berita dan kesalahan pengertian serta pemahaman yang disebabkan oleh berita tersebut. Kepada keluarga pasien kami atas nama RSUD padang Panjang mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga almarhum husnul khotimah.