Penyuluhan Tentang Stages Of Grief

PKRS RSUD Kota Padang Panjang

Jumat, 13 Mei 2022

Setiap orang pasti akan mengalami rasanya kehilangan apalagi ditinggal pergi oleh orang terkasih. Kehilangan berarti berpisah untuk melepaskan dan ??memulai kehidupan baru tanpa kehadiran orang tersebut. Menghadapi kehilangan memang tidak pernah mudah. Sebab, hal itu berarti kita harus melewati berbagai pengalaman emosi negatif, seperti kegelisahan, kemarahan, atau ketidakpercayaan.

Mengutip dari Healthline, pada tahun 1969, seorang psikiater bernama Elizabeth Kübler-Ross menulis dalam bukunya On Death and Dying bahwa kesedihan dapat dibagi menjadi lima tahap atau stages of grief.Seperti diketahui, kesedihan atau duka itu wajar terjadi. Penyebabnya pun beragam, seperti kematian orang yang dicintai, mengakhiri hubungan, kehilangan pekerjaan, atau perubahan lain yang mengubah hidup.

Jadi, sangatlah wajar jika kamu menangis, marah, menarik diri, atau bahkan merasa hidup sudah tidak ada artinya lagi.Setiap orang memproses kesedihan secara berbeda, tetapi ada beberapa kesamaan dalam tahapan perasaan yang dialami selama bersedih.

Kenali Fase-fase Emosi dalam Berduka :

1. Penolakan (Denial)

Sering terjadi ketika orang menanggapi perasaan yang menyakitkan dengan berpura-pura baik-baik saja atau tidak terjadi apa pun, itulah penolakan.Fase menolak emosi ini memberimu waktu untuk menyerap kesedihan secara bertahap dan mulai memprosesnya.Penolakan adalah mekanisme pertahanan yang umum dilakukan. Tapi, jika terus menyangkal akan menyulitkan hidupmu.

2. Kemarahan (Anger)

Seperti bom waktu, efek dari penolakan dan menyembunyikan perasaan terus-menerus dapat memicu amarah.Kemarahan ini dapat diarahkan pada orang lain, seperti orang yang meninggal, mantan, atasan, dan bahkan benda mati.Namun, saat kemarahan mereda, kamu akan mulai berpikir lebih rasional tentang apa yang terjadi dan merasakan emosi yang telah lama disembunyikan.

3. Tawar-menawar (Bargaining)

Selama kesedihan, tidak jarang seseorang mencari cara untuk mendapatkan kendali atau ingin merasa bahwa mereka dapat mepengaruhi hasil suatu peristiwa.Pada tahap tawar-menawar, kamu akan mendapati dirimu sering memikirkan kemungkinan dengan 'seandainya', 'bagaimana jika', atau 'jika saja'.Tawar-menawar adalah garis pertahanan melawan emosi kesedihan, yang membantumu menunda kesedihan, kebingungan, atau sakit hati.

4. Depresi (Depression)

Pada titik ini, depresi bukanlah tanda kondisi kesehatan mental. Sebaliknya, itu adalah respons alami dan tepat untuk kesedihan.Selama tahap depresi, kamu mulai menghadapi kenyataan saat ini dan kesedihan yang dialami.Kesadaran akan akar masalah yang dihadapi mungkin membuatmu putus asa secara mendalam, tapi inilah langkah yang harus dilewati untuk bangkit.

5. Penerimaan (Acceptance)

Penerimaan belum tentu merupakan tahap kesedihan yang membahagiakan atau membangkitkan semangat.Itu tidak berarti kamu telah melewati kesedihan. Namun, untuk memastikan bahwa kamu telah menerimanya dan telah memahami apa artinya dalam hidupmu sekarang.Kamu akan merasa sangat berbeda dalam tahap ini. Selain itu, di fase ini Kawan Puan akan menyadari bahwa dirimu sudah mengalami perubahan besar dalam hidup.

Jadi, akui setiap emosi yang kamu rasakan. Sebab, setiap emosi perlu diekspresikan untuk diproses dengan lebih baik.

Bagaimana Cara Melewati Kelima Fase Kehilangan?

Berduka memang tidak ada obatnya. Berduka merupakan suatu proses yang alami atau respon wajar dalam menghadapi kehilangan, Perseners! Cara terbaik dalam menghadapinya adalah memberi ruang untuk diri sendiri berduka. Meski luka kehilangan tidak bisa seluruhnya terobati paling tidak seiring waktu bisa sedikit tertutupi.

Namun, berduka dapat menjadi buruk apabila dibiarkan berlarut-larut. Akibatnya bisa fatal apabila mengalami fase emosi yang berkepanjangan. Apalagi sampai mengalami gangguan kesehatan mental, seperti Prolonged Grief disorder (gangguan kesedihan berkepanjangan) atau depresi mayor.

Sehingga, kalau butuh bantuan untuk memproses rasa berduka tersebut atau merasa kesedihan berduka yang terlampau lama, kalian boleh untuk berkonsultasi dengan mentor / psikolog / psikiater.

Namun, apabila kalian sudah mulai kehilangan kendali dalam mengatasi duka yang berkepanjangan dan sudah mengganggu mengganggu banyak aspek kehidupan kalian, kemungkinan kalian lebih cocok mengikuti konseling yang ditangai oleh psikolog.

Sekali lagi berduka memang tidak mudah, namun alangkah lebih baik apabila kita berusaha untuk menerima kehilangan dengan bijaksana. Dan di dunia ini setiap pertemuan pasti berujung perpisahan. Seperti kalimat anonim yang aku sisipkan ini bahwa grief only exist where love lived first.

Sekian informasi yang dapat kami sampaikan tentang tahap-tahap kesedihan.semoga dapat bermanfaat bagi Bapak/Ibu yang membaca, Semoga bermanfaat. Apabila bapak/ibu ingin berkonsultasi langsung dengan Psikolog RSUD Kota Padang Panjang dapat mengunjungi Poli Psikolog yang Buka Pada Hari Senin, Rabu dan Jumat.Terima Kasih

Salam Sehat Untuk Kita Semua

 

 

 


 

 -