Penyuluhan Tentang Dampak dan Bahaya LGBT dari Perspektif Pisikologis

PKRS RSUD Kota Padang Panjang

Jumat 21 Mei 2021

Akhir-akhir ini, di Indonesia marak pembahasan mengenai LGBT.

Sebenarnya apa itu LGBT?

LGBT merupakan singkatan dari Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender

Kaum LGBT memiliki sebuah lambang berupa bendera pelangi yang menjadi cikal bakal mereka untuk bergerak, atau yang dikenal dengan sebutan Gerakan Pelangi

Gay adalah sebutan khusus untuk laki-laki yang memiliki orientasi seks terhadap sesama jenis

Lesbian adalah sebutan untuk perempuan yang menyukai sesama jenis

Biseksual adalah sebutan untuk orang yang bisa tertarik kepada laki-laki atau perempuan

Transgender adalah merupakan istilah yang digunakan untuk orang yang cara berperilaku dan berpenampilan berbeda atau tidak sesuai dengan jenis kelaminnya.

Bisa menyerupai laki-laki ataupun perempuan.

LGBT Tergolong sebagai masalah kejiwaan seperti yang diungkapkan oleh Menteri Kesehatan RI Nila Djuwita F Moeloek saat berkunjung ke Kota Padang, Sumatera Barat pada Februari 2016 lalu. "Dari sisi kesehatan, LGBT itu masalah kejiwaan.

Beda dengan gangguan kejiwaan, kalau gangguan mereka yang tergabung di dalamnya tidak bisa berinteraksi".

FAKTOR / PENYEBAB LGBT

1. Keluarga / Pola Asuh

Pada dasarnya pendidikan secara seksual dan ketertarikan lawan jenis telah dipelajari secara tidak langsung di dalam sebuah keluarga,

contohnya

anak perempuan yang lebih cenderung dekat dan sayang kepada ayahnya atau sebaliknya anak laki-laki yang lebih cenderung dekat dan sayang kepada ibunya.

 Hal ini merupakan suatu pembelajaran bagi anak. Tetapi ketika perilaku kekerasan yang diberikan oleh seorang ayah kepada anak perempuannya atau sebaliknya dengan berbagai konflik yang berbeda dapat menciptakan perasaan trauma bagi anak tersebut.

 Akibatnya timbullah perasaan benci kepada sosok ayahnya dan nantinya anak perempuan tersebut bisa membenci semua laki-laki, dan ia lebih memilih untuk menyukai sesama jenisnya.

2. Lingkungan / Pergaulan

Faktor lingkungan dan dengan siapa seseorang tersebut bergaul serta gaya hidup yang dipakai menjadi salah satu faktor penyebab yang paling dominan terhadap keputusan seseorang untuk menjadi bagian dari komunitas LGBT.

 Dalam hal ini LGBT dapat dianalogikan sebagai sebuah virus yang dapat menyerang siapa saja. Kembali lagi kepada sistem kekebalan tubuh seseorang tersebut untuk dapat menerima virus LGBT ini atau tidak, sebab sistem imun seseorang itu berbeda-beda.

 Apabila tidak dilandasi dengan keimanan yang kuat, maka lingkungan tersebut akan bisa mempengaruhi, ditambah lagi hubungan pergaulan yang terkesan bebas dan tidak dengan aturan akan semakin memperkuat virus LGBT masuk ke dalam tubuh seseorang.

3. Genetik

Berdasarkan hasil penelitian, dikatakan LGBT memiliki sifat yang bisa menurun dari anggota keluarga sebelumnya.

Dalam dunia kesehatan, pada umumnya seorang laki-laki normal memiliki kromosom XY,

sedangkan perempuan normal memiliki kromosom XX.

Akan tetapi dalam berbagai kasus ditemukan bahwa seseorang pria bisa saja memiliki kromosom XXY, yang artinya kelebihan satu kromosom.

 Akibatnya lelaki tersebut memiliki perilaku yang mirip dengan perempuan.

 Kasus ini sering diyakini oleh si pengidap LGBT sebagai ada sesuatu yang salah dalam dirinya, yakni ia telah terjebak dan terperangkap dalam tubuh yang salah.

 Tak jarang hal tersebut membuat si pengidap LGBT akan melakukan operasi kelamin dan merubah total hidupnya.

 diteliti lebih lanjut, untuk faktor genetik ini hanya berlaku pada transgender, sebab untuk Gay dan Lesbian secara kesehatan dan fisik mereka adalah normal, namun  yang bermasalah adalah pada kejiwaan mereka.

BAHAYA LGBT

 Faktanya, penyebaran LGBT begitu cepat. Bahkan, yang tadinya terlahir sebagai perempuan atau laki-laki "normal" dapat terkena hal tersebut.

 Hal tersebut tidak boleh dibiarkan begitu saja karena dampaknya sangat besar.

 LGBT bisa membahayakan kesehatan, pendidikan dan moral seseorang. 

DAMPAK KESEHATAN

1. Kanker anal atau dubur
Para gay melakukan hubungan sek anal sehingga mereka memiliki resiko tinggi terkena penyakit kanker anal.
2.Kanker Mulut

Kebiasaan melakukan oral seks bisa menyebabkan kanker mulut.  Sebab, faktanya rokok bukanlah satu-satunya penyebab kanker mulut terjadi. Hal ini sesuai dengan studi di New England Journal of Medicine yang dimuat di situs Dallasvoice.

3. Meningitis

Meningitis atau radang selaput otak terjadi karena infeksi mikroorganisme, kanker, penyalahgunaan obat-obatan tertentu dan mengalami peradangan tubuh.

Namun, hal lain diungkapkan dalam tulisan di DetikHealth bahwa meningitis terjadi karena penularan hubungan seks yang dilakukan oleh LGBT

4. HIV/AIDS

Umumnya, para LGBT memiliki gaya hidup seks bebas dengan banyak orang sehingga kecenderungan terkena virus HIV/ AIDS sangat tinggi.

DAMPAK SOSIAL

Seorang gay akan sulit mendapatkan ketenangan hidup karena selalu berganti ganti pasangan. Penelitian menyatakan: “Seorang gay mempunyai pasangan antara 20-106 orang pertahunnya.

Sedangkan pasangan zina saja tidak tidak lebih dari 8 orang seumur hidupnya. Sebanyak 43 persen orang gay yang didata dan diteliti menyatakan bahwa seumur hidupnya melakukan homoseksual dengan 500 orang.

28 persen melakukannya dengan lebih dari 1,000 orang. 79 persen melakukannya dengan pasangan yang tidak dikenali sama sekali dan 70 persen hanya merupakan pasangan kencan satu malam atau beberapa menit saja.

Berdasarkan penelitian di atas, melegalkan pasangan LGBT dalam ikatan pernikahan pada hakikatnya adalah tindakan yang sia-sia.

DAMPAK PENDIDIKAN

Penelitian membuktikan bahwa pasangan homo menghadapi permasalahan putus sekolah lima kali lebih besar dari pada siswa normal karena mereka merasakan ketidakamanan dan 28 persen dari mereka dipaksa meninggalkan sekolah.

DAMPAK KEAMANAN

 Kaum homoseksual menyebabkan 33 persen pelecehan seksual pada anak-anak di Amerika Serikat (AS), padahal populasi mereka hanyalah 2 persen dari keseluruhan penduduk negara itu.

 Sementara itu, di Indonesia melalui riset dengan bantuan Google dalam kurun waktu 2014 hingga 2016, telah terjadi 25 kasus pembunuhan sadis dengan latar belakang kehidupan pelaku dan atau korban dari kalangan pelaku homoseksual.

CARA MENCEGAH

ØPola asuh orang tua yang diterapkan sesuai dengan jenis kelamin anak.

ØMenjaga pergaulan di lingkungan

ØMenutup segala celah pornografi misalnya dari gadget. Orang tua harus aktif dalam hal ini.

ØDiadakan kajian atau seminar mengenai bahaya LGBT di sekolah-sekolah

ØAdanya undang-undang yang melarang adanya LGBT sehingga hal ini tidak menyebar semakin parah.

ØDiadakan penyuluhan keagamaan mengenai LGBT yang menyimpang dari aturan agama.

Sekian Informasi yang dapat kami berikan kepada sahabat sehat RSUD Kota Padang Panjang

Bagi sahabat sehat ingin berkonsultasi lebih lanjut dengan Pisikolog RSUD Kota Padang panjang, Bapak/Ibu dapat berkunjung pada hari Senin, Rabu dan Jumat dari Pukul 08.00 Wib s/d 12.00 Wib....

Semoga Bermanfaat Untuk Kita Semua...

Selalu jaga kesehatan!!!

Selalu patuhi prokes !!!

Hidup sehat yukkkkK!!!????

 -